Saturday, 25 December 2010

Merry Christmas 25 December 2010 & Happy New Year 1 January 2011


“Prayer, smile and sincere heart are three ways to welcome Christmas. Whether the day is beautiful or not, be sure to be the best if you walk with Jesus.” 

Best Wishes from Indonesia,
Merry Christmas and Happy New Year
Sony Wibisono, ST

Friday, 17 December 2010

Vanda tricolor Lindley 1847




Synonyms: Vanda suavis Lindl. 1848; Vanda tricolor Hook. 1849; Vanda tricolor var suavis [Lindley] Veitch; Vanda tricolor var suavis [Lindley] Rchb.f ; Limodorum suaveolens Reinw. ex Blume 1849; Vanda suaveolens Blume 1849
Found in Java and Bali at elevation 900 to 1500 meters as epiphyte, lithophyte or terrrestrial.
There are 3 types:
-var suavis which hails along the island of Java, has labellum with a pointy features, not widen and bend downwards, has convex surface and clear lines of color. Var suavis from West Java has more rich colors, petals and sepals is white, cream and yellow. Has brownish red spots. 5-8 flowers with 5-6 cm broad. And var suavis from Central Java, East Java and Bali, petals and sepals is snow white with dark purple spots, 8-14 or more flowers, labellum is mauve and dark purple on sidelobe.
-var tricolor which hails only in West Java, widened lip and do not bend downwards, petals and sepals is yellowish with brownish spots, labellum is mouve or yelloweish brown with white parallel lines, 12-18 flowers.
-var pallida is the rarest, found in West Java only, petals and sepals is white with pale yellow spots and the tip is widen. Widened lip is white with dark brown spots.

Bahasa Indonesia :
Ditemukan di Jawa dan Bali pada ketinggian 900 hingga 1500 meter dari permukaan laut, sebagai tanaman epipit, litopit dan terestris.

Ada 3 varian:
-var suavis yang tersebar di sepanjang Pulau Jawa, labellum dengan bentuk runcing, tidak melebar dan menekuk ke bawah, memiliki permukaan cembung dan warna garis yang jelas. Var suavis dari Jawa Barat lebih kaya warna, kelopak dan mahkota berwarna putih, putih kekuningan dan kuning dengan bintik merah kecoklatan.5-8 bunga dengan diameter 5-6 cm. Dan var suavis dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali, kelopak dan sepal adalah salju putih dengan bintik-bintik ungu gelap, 8-14 atau lebih bunga, lidah ungu muda dan ungu gelap pada bagian tepi lidah yang seperti sayap (sidelobe).
-var tricolor yang hanya berasal dari Jawa Barat, bibir melebar dan tidak menekuk ke bawah, kelopak dan mahkota kekuning-kuningan dengan bintik kecoklatan, lidahnya ungu muda atau coklat kekuningan dengan garis sejajar putih, memiliki 12-18 bunga.

-var pallida adalah yang paling langka, ditemukan di Jawa Barat saja, kelopak dan mahkota berwarna putih dengan bintik kuning pucat dan ujungnya melebar. Lidahnya melebar berwarna putih dengan bintik coklat tua.

Monday, 13 December 2010

Dendrobium singkawangense J.J.Smith 1935


Section: Formosae
Found only in Kalimantan, in riverine hill and lower montane forests at elevations from 400 to 1700 meters as hot to warm growing epiphyte.
Clustered stems carrying several, leaves that are initially covered in black hairs.
Flower: 2 - 4 flowers, 4,5 cm broad, fleshy, white or cream color with yellow to orange on the ventral surface of the column.



Bahasa Indonesia:
Ditemukan hanya di

Dendrobium ovipostoriferum J.J.Sm. 1912 Syn. Dendrobium takahasii )


Synonims : Dendrobium takahashii Carr 1934
Section : Formosae
Found only in Kalimantan in lower montane forests, attached to the tree trunks. 
The pseudobulbs/stem covered with black hairs, erect up to 80 cm long, carrying 12 to 18, oblong-elliptic, oblong-ovate, or oblong, black hirsute above and below leaves.
Flower: 2 - 4 flowers, 5 - 6cm broad, fleshy, white color with yellow to orange on lip.

Bahasa Indonesia:
Ditemukan hanya di Kalimantan, pada hutan-hutan pegunungan rendah, menempel pada batang pohon.
Batang umbi semu tertutupi oleh bulu-bulu hitam, berdiri tegak mencapai panjang 80 cm, membawa 12 - 18 daun berbentuk lonjong tumpul, lonjong-bulat telur, atau lonjong, dan tertutupi rambut hitam pada permukaan atas dan bawah daunnya.
Bunga: 2 - 4 kuntum bunga, lingkar bunga 5 - 6cm, berdaging, berwarna putih dengan warna kuning hingga oranye di permukaan lidahnya.

Saturday, 4 December 2010

Ascocentrum aurantiacum (J.J. Sm.) Schltr. 1913

Synonyms: Saccolabium aurantiacum J.J. Sm. 1910
Found in Sulawesi and the Philippines at elevation up to 1200 meter as monopodial epiphytic orchids grow on tree trunks
Flowers spike 10 cm long, flower 1 cm broad, dark orange.

Indonesia:
Ditemukan di Sulawesi dan Filipina pada ketinggian mencapai 1200 meter di atas permukaan laut sebagai anggrek epifit monopodial tumbuh di batang pohon.
Spike bunga mencapai panjang 10 cm, lingkar bunga 1 cm, berwarna oranye gelap.

Tuesday, 30 November 2010

Phalaenopsis modesta J.J. Sm. 1906

Subgenus: Polychilos
Section: Amboinenses Sweet 1968
Synonyms: Polychilos modesta (J.J. Sm.) Shim 1982
Found in Kalimantan in lower montane forests on the base of trees near streams at elevations around 50 to 900 meters.
Carrying a few, fleshy, obovate, gradually narrowing below into the subpetiolate base leaves that blooms with a slender stalk, arching to pendant, up to 15 cm long, racemose or occasionally branched.
Flower: delicate, fragrant, 2 to 2,5 cm broad, white with bright purple or pale purple blotched.

Bahasa Indonesia :
Ditemukan di Kalimantan di hutan pegunungan bawah pada pangkal pohon dekat sungai pada ketinggian mencapai 50 hingga 900 meter.
Membawa beberapa daun, berdaging, berbentuk bulat telur terbalik, secara bertahap menyempit bawah ke dalam subpetiolate dasar yang mengembang dengan tangkai yang ramping, melengkung ke liontin, hingga panjang 15 cm, yg berbentuk gugusan atau kadang-kadang bercabang.
Bunga: lembut, wangi, 2 hingga 2,5 cm lebar, putih dengan bercak ungu terang atau ungu pucat.

Sunday, 28 November 2010

Liparis L.C.Rich 1817

LIPARIS


SUBFAMILY Epidendroideae, TRIBE Malaxideae SUBTRIBE Malaxidinae.

This is a large genus of over 250 mostly terrestrial species widespread in both the temperate and tropical areas of the world. This genus is made up of mostly terrestrials found in wet montane forests from sea level to 3000 meters and are characterized by having pseudobulbs with one or two leaves, a subumbellate or spicate inflorescence and flowers that have the sepals and petals free, the petals narrower than the sepals, a spurless lip, a footless elongate column and two pollina without caudicles, a stipe or a viscidium. (References : Jay Pfahl - orchidspecies)

List of some species:
Liparis compressa
Liparis lacerata
Liparis montana
Liparis palida
Liparis pilifera
Liparis prianganensis
Liparis purpureoviridis
Liparis rheedei
Liparis rhombea
Liparis terrestris
Liparis tricallosa

Liparis lacerata Ridl. 1886

Section: Cestichis
Synonyms: Leptorchis lacerata (Ridl.) Kuntze 1891; Stichorkis lacerata (Ridl.) Marg., Szlach. & Kulak 2008
Found in Malaysia, Kalimantan and Sumatra at elevation from sea level to 600m, in lowland forests.
Pseudobulbs carrying 2, apical, lanceolate leaves, that is equally narrowed to the elongate petiolate base.
Flower: flowers stalk erect then pendulous up to 45 cm long, up to 60 flowered, 1cm broad, shiny bright orange.



Indonesia:
Ditemukan di

Sunday, 21 November 2010

Dendrobium microglaphys Rchb.f. 1868

Section: Amblyanthus
Synonyms: Dendrobium callibotrys Ridl. 1896
Found in Kalimantan, Malaysia and Singapore at elevation from sea level to 800 meters, attached to tree trunks or as terrestrial in lowland and hills mossy forest. But often found attached to the base of tree trunks. The pseudobulbs can erect up to 60 cm long.
Flower: racemose inflorescence, up to 12 flowered, arising from high on the stem. White flower with yellow at the tip of lip and red scratch.

Bahasa Indonesia :
Ditemukan di Kalimantan, Malaysia, dan Singapore pada ketinggian dari permukaan laut hingga 800 meter di atas pemukaan laut, menempel pada batang pohon atau sebagai teristris di hutan dataran rendah dan perbukitan berlumut. Tetapi sering kali ditemukan menempel pada pangkal batang pohon.

Umbi semu berdiri hingga panjang 60 cm.
Bunga: bergerombol, mencapai 12 kuntum, muncul pada ruas-ruas ujung batang. Bunga berwarna putih dengan kuning pada ujung bagian lidah dan cakaran merah.

Saturday, 20 November 2010

Acriopsis liliifolia [Koenig] Ormerod 1995

Synonyms: Acriopsis annamica Finet 1911; Acriopsis crispa Griff.; Acriopsis floribunda Ames 1920; Acriopsis griffithii Rchb. f. 1854; Acriopsis harae Tuyama 1964; Acriopsis insulari-silvatica Fukuy. 1938; !Acriopsis javanica Reinw. ex Blume 1823; Acriopsis picta Lindl. 1843; Acriopsis nelsoniana F.M. Bailey 1883; Acriopsis papuana Kraenzl. ex K. Schum. & Lauterb. 1905; Acriopsis philippinensis Ames 1908; Acriopsis sumatrana Schltr. 1900; *Epidendrum liliifolium Koenig 1791; Spathoglottis trivalvis Lindl. 1828
Found in South East Asia, Australia and the Solomon Islands at elevation from sea level to 1600 meters. Attached to the tree trunks.
Has small, clustered, ovoid, 5 to 7 noded pseudobulbs and carries 3 to 4 apical, linear, obtuse leaves and has a symbiotic relationship with ants.
Flower: 8mm broad, white with light purple blotches.

Bahasa Indonesia :
Ditemukan di Asia Tenggara, Australia dan Kepulauan Solomon di ketinggian 0 hingga 1600 meter dari permukaan laut. Menempel pada batang pohon. 

Memiliki umbi semu kecil, berkerumun, berbentuk bulat telur, bersegi 5 sampai 7 dan membawa 3 sampai 4 daun apikal, lurus memanjang, tumpul dan memiliki hubungan simbiosis dengan semut.
Lingkar bunga 8mm, berwarna putih dengan bercak ungu muda.

Friday, 12 November 2010

Thecostele alata [Roxb.] Parish & Rchb. f. 1874


Synonyms: Collabium annamense Gagnep. 1950; Collabium wrayi Hook. f. 1890; *Cymbidium alatum Roxb. 1832; Pholidota elmeri Ames 1912; Thecostele elmeri (Ames) Ames 1952; Thecostele maculosa Ridl. 1893 ; Thecostele poilanei Gagnep. 1931; Thecostele wrayi (Hook. f.) Rolfe 1912; Thecostele zollingeri Rchb. f. 1857
Found in Bangladesh, Myanamar, Thailand, Malayasia, Laos, Vietnam, Kalimantan, Java, Sumatra and the Philippines in lowland and lower montane forests at elevations of sealevel to 1800 meters.
Clustered, ovoid to ellipdsoidal, compressed, pseudobulbs. Carrying a single, apical, thinly to elliptic-obovate leaf
Flower Stalk: 20 to 50 cm long, slender, branching inflorescence arising from the base of the mature pseudobulbs.
Physical plant is similar to Thecopus secunda.
Flower: 15 to 40 flowers, 2 cm broad, white with dark crimson blotches.
Indonesia:
Ditemukan di

Saturday, 30 October 2010

Calanthe triplicata [Rumph.]Ames 1907


Section: Calanthe
Synonyms: Alismorchis angraeciflora (Rchb.f.) Kuntze 1891; Alismorchis diploxiphion (Hook.f.) Kuntze 1891; Alismorchis furcata O.Ktze. 1891; Alismorchis gracillima (Lindl.) Kuntze 1891; Alismorchis veratrifolia [Willd.] Kuntze 1891; Amblyglottis veratrifolia Blume 1825; Bletia quadrifida Hook.f. 1890; Calanthe angraeciflora Rchb.f. 1876; Calanthe bracteosa Rchb.f. 1882; Calanthe brevicolumna Hayata 1911; Calanthe catilligera Rchb.f. 1857; Calanthe celebica Rolfe 1899; Calanthe comosa Rchb. f. 1847; Calanthe corymbosa (Thouars) Lindl. 1862; Calanthe diploxiphion Hook.f. 1890; Calanthe furcata Bateman ex Lindley 1838; Calanthe furcata f. albolineata K.Nakaj. in ?.; Calanthe furcata f. albomarginata K.Nakaj. 1969; Calanthe furcata f. brevicolumna (Hayata) M.Hiroe 1971; Calanthe furcata f. textori (Miq.) M.Hiroe 1971; Calanthe gracillima Lindl. 1855; Calanthe matsamurana Schltr. 1906; Calanthe megalophora Franch. 1888; Calanthe nephroglossa Schltr. 1911; Calanthe orthocentron Schltr. 1912; Calanthe perrottetii A. Rich. 1841; Calanthe proboscidea Rchb.f. 1884; Calanthe pubescens Ridl. 1923; Calanthe rubicallosa Masam. 1975; Calanthe triplicata f. albomarginata (K.Nakaj.) K.Nakaj. 1973; Calanthe triplicata var. angraeciflora (Rchb.f.) N.Halle 1977; Calanthe triplicata var. gracillima (Lindl.) N.Hallé 1998; Calanthe triplicata [Willem.]Ames 1907 var minahassae Schltr. 1925; Calanthe veratrifolia [Willd.]R. Br. 1823; Calanthe veratrifolia var. australis Linden 1851; Calanthe veratrifolia var denisimma J.J.Sm. 1931; Calanthe veratrifolia [Willd.]R. Br. 1823 var dupliciloba J.J.Sm. 1922; Calanthe veratrifolia var incurvicalca J.J.Sm. 1931; Calanthe veratrifolia var. kennyi F.M.Bailey 1912; Calanthe veratrifolia [Willd.]R. Br. 1823 var lancipetala J.J.Sm. 1930; Calanthe veratrifolia var. stenochila Rchb.f. 1897; Calanthe veratrifolia var timorensis J.J.Sm. 1934; Flos triplicata Rumph 1750; Limodorum ventricosum Steud. 1821; Limodorum veratrifolium Willd. 1805; Orchis triplicata Willem. 1796; Paracalanthe megalophora (Franch.) Miyabe & Kudô 1932

Found from Mauritus, Madagascar, Seychelles, Assam, eastern Himalayas, lower India, Sri Lanka, Myanamar, Thailand, Malaysia Laos, Cambodia, south China, Vietnam, Borneo, Java, Lesser Sunda Islands, Moluccas, Philippines, Sulawesi, Sumatra, Bismark Islands, New Guinea, Solomon Islands, Norfolk Island, New South Wales, and Queensland Australia, Fiji, New Caledonia, Samoa, Vanuatu, Wallis & Futna, Marquesas, Santa Cruz Islands, Caroline Islands, the Marianas Islands, Taiwan, Ryukyu Islands.

Terrestrial, in humid forests in crevasses in karst limestone with rich humus soil in humid, shady conditions at elevations of 500 to 1500 meters. Psuedobulbs carrying 3 to 6, ovate-lanceolate, to elliptic-lanceolate, ribbed, blooms from a mature pseudobulb, more than 100 cm long, racemose inflorescence with successive opening flowers that are congested at the apex and much longer than the leaves.
Flower: 3 cm long and 2,2 cm wide, Long-lasting flowers, and the last flowers will fall on the fourth to fifth month. 3 cm long 
Because it is often found living on rocks, it called "Anggrek Batu" (Rock Orchid) by some local communities in Kalimantan.

Indonesia:
Anggrek teristris, di hutan lembab, di ceruk batuan cadas gamping dengan tanah lembab kaya humus, kondisi teduh pada ketinggian 500 sampai 1.500 meter. Umbi semu membawa 3 sampai 6 daun berbentuk lanset bulat telur hingga elips-lanset, berusuk, bunga muncul dari pseudobulb dewasa dengan tangkai bunga sepanjang lebih dari 100 cm, yg berbentuk gugusan dengan bunga membuka berturut-turut yang padat di puncak dan lebih panjang daripada daun.
Panjang bunga 3 cm dengan lebar 2,2 cm, tahan lama, bunga-bunga terakhir gugur pada bulan keempat hingga bulan kelima.
Karena sering ditemukan hidup pada bebatuan, anggrek tersebut dinamakan "Anggrek Batu" oleh sebagian masyarakat di Kalimantan.

Monday, 25 October 2010

Dendrobium hallieri J.J.Sm. 1912


Section: Formosae
Found only in Borneo, at lowland forest and lower montane forests.
I found it in a lowland forest and peat forest in Central Kalimantan Province at elevation from 15 - 40 meters. Attached to the tree trunks.
Like other formosae species, the pseudobulbs/stem covered with black hairs, erect up to 90 cm long, carrying 6 to 12, oblong-elliptic, oblong-ovate, or oblong, black hirsute above and below leaves.
Flower: 4,5 cm flower stalk; 2-7 flowers; 2,5 cm broad; fleshy; shiny yellow color, with orange stripes on labelum surface.
For var alba spesies, has a larger flower size. Reaching 3 cm broad and 5,5 cm flower stalk.
Based on my experience, its hard to find these orchids in their habitats, often live attached to the tree at more than 7 meters from the ground. Moreover, with its surface covered with black hairs, making the plant's camouflaged by the shadows of the trees.


Bahasa Indonesia:
Ditemukan hanya di Kalimantan, pada hutan dataran rendah dan hutan pegunungan rendah.
Saya menemukannya di sebuah hutan dataran rendah dan hutan gambut di Provinsi Kalimantan Tengah pada ketinggian 15 sampai 40 meter dari permukaan laut. Menempel pada batang pohon.
Seperti spesies formosae lainnya, batang umbi semu tertutupi oleh bulu-bulu hitam, berdiri tegak mencapai panjang 90 cm, membawa 6 - 12 daun berbentuk lonjong tumpul, lonjong-bulat telur, atau lonjong, dan tertutupi rambut hitam pada permukaan atas dan bawah daunnya.
Bunga: 2-7 kuntum bunga dengan tangkai bunga sepanjang 4,5 cm, lingkar bunga 2,5 cm, berdaging, berwarna kuning mengkilap dengan garis-garis oranye di permukaan lidahnya.
Khusus untuk jenis alba memiliki ukuran bunga yang lebih besar. Lingkar bunga mencapai 3 cm dan tangkai bunga sepanjang 5,5 cm.
Berdasarkan pengalaman saya, agak susah menemukannya di habitatnya, seringkali hidup menempel pada batang pohon di ketinggian lebih dari 7 meter dari tanah. Lebih lagi, dengan permukaannya yang ditutupi rambut-rambut hitam, membuatnya menjadi tersamar oleh bayang-bayang pohon.



Plant In Situ

Wardelin and his Dendrobium hallieri orchid

Monday, 11 October 2010

Cirrhopetalum In Situ




Cirrhopetalum puguahaanense
Cirrhopetalum sp Kalimantan 01

Cirrhopetalum flabellum-veneris (J.König) Seidenf. & Ormerod 1995


Section: Cirrhopetalum
Synonyms: Bulbophyllum flabellum-veneris (J.König) Aver. 2003; Bulbophyllum andersonii Kurz 1870; Bulbophyllum griffithianum Parish & Rchb.f 1874; Bulbophyllum lepidum [Bl.]J. J. Sm. 1905; Bulbophyllum lepidum var. angustum Ridl. 1896; Bulbophyllum lepidum var. insigne J.J.Sm. 1920; Bulbophyllum rolfeanum Siedenfadden & Smitinand 1961; Cirrhopetalum andersonii [Kurz] Hkr. 1890; Cirrhopetalum ciliatum Klinge 1898; Cirrhopetalum flabellovernis [Koenig] Seidenfadden & Ormerad 1995; Cirrhopetalum gagnepanii Guillamin 1964; Cirrhopetalum lepidum (Blume) Schltr. 1911, Cirrhopetalum siamense Rolfe ex Downie 1925; Cirrhopetalum viscidum (J.J.Sm.) Garay, Hamer & Siegerist 1994 ; *Epidendrum falbellum vernis Koenig 1791; Ephippium lepidum Bl 1825; Phyllorchis andersonii (H. Kurz) Kuntze 1891


This species is more well known as Bulbophyllum / Cirrhopetalum lepidum but the epithet flabellum-veneris was published 34 years earlier and as such is the valid name for the species.
This is the kind of Cirrhopetalum which have a large variety and a wide spread area.
Distribution: India, Burma, Laos, Thailand, penninsular Malaysia, Cambodia, Vietnam, Sumatra, Java and Kalimantan in evergreen forests or Swamp forest, mossy rocks and tree bases at elevations of sea level to 1100 meters.
Shiney pale green pseudobulbs carrying a single, apical, erect, oblong, abruptly narrowing below into the shortly petiolate base leaf that blooms on 2 to 3, basal, 13 to 22 cm long.
Reddish brown floral bracts all holding the 6 to 13 flowers.
Flowers: 7 cm broad, with varying color patterns. That's because of this species having many variants.
I found it attached to mossy tree trunks in some swamp or lowland forest on the outskirts of The Barito River, at elevation from 14 to 20 meters. Which in the rainy season, the entire surface of the land covered by water.

Indonesia:
Spesies ini sering dikenal juga sebagai Bulbophyllum / Cirrhopelatum lepidum tetapi julukan flabellum-veneris telah diumumkan 34 tahun lebih dahulu, dengan demikin itu menjadi nama yang sah untuk spesies tersebut.
Ini adalah salah satu jenis Cirrhopetalum yang memiliki banyak varian dan daerah persebaran yang luas.
Persebaran: India, Burma, Laos, Thailand, penninsular Malaysia, Cambodia, Vietnam, Sumatra, Jawa and Kalimantan di hutan-hutan hijau atau hutan rawa, bebatuan atau pangkal pohon berlumut, pada ketinggian hingga mencapai 1100 meter dari permukaan laut.
Umbi semu berwarna hijau muda cerah dan terdapat sepucuk daun tunggal, apikal, tegak, lurus, langsung menyempit ke bawah ke bagian tangkai pendek pangkal daun. Dari dasar umbi semu itulah bisa muncul 2 sampai 3 kali tangkai kembang sepanjang 13 - 22 cm.
Tangkai bunga berwarna coklat kemerah-merahan dan memegang 6 hingga 13 bunga.
Lingkar bunga 7 cm, dengan beragam corak warna. Hal itu dikarenakan jenis ini memiliki banyak varian.
Saya menemukannya menempel pada batang pohon berlumut di beberapa hutan rawa atau hutan dataran rendah di pinggiran sunga Barito pada ketinggian 14 hingga 20 meter dari permukaan laut. Yang mana apabila musim hujan, seluruh permukaan tanah tergenang air.





Sunday, 3 October 2010

Dendrobium anosmum Lindley 1845

Dendrobium Anosmum ( Kalimantan )
Section: Dendrobium

Synonyms: Callista anosma O. Ktze. 1891; Callista macrophylla [Lindl.] Kuntze 1891; Callista scortechinii O. Ktze. 1891; Dendrobium anosmum var. dearei (Rolfe) Ames & Quisumb. 1935; Dendrobium anosmum var. giganteum [Rchb.f] Valmayor & Tiu 1984; Dendrobium leucorhodum Schlechter 1879; Dendrobium macranthum Hooker or Miquel ?; Dendrobium macrophyllum Lindley not Ames or Richards ?; Dendrobium retusum Llanos 1859; Dendrobium scortechinii Hooker 1890; Dendrobium superbum Rchb.f 1864; Dendrobium superbum Rchb.f var anosmum Rchb.f ? ; Dendrobium superbum var. dearei Rolfe 1891; Dendrobium superbum var. huttonii Rchb.f. 1869
Distribution: India, Sri Lanka, Laos, Vietnam, Philippines, Malaysia, Indonesia, and Papua and New Guinea
Found in the lowland or foothills forests and often found in the river banks forests, hanging on the twig / tree trunk which leads to the river.
Like other deciduous species, these species have a rest period, remove the leaves during the dry or drought season, and blooms at the beginning of the rainy season.
Pseudobulbs: thickened and fleshy, cylindrical, grow in hanging.
Flowers: large, fragrant, appear simultaneously, grow in pairs from internodes of the leafless pseudobulbs.

Bahasa Indonesia:
Persebaran: India, Sri Lanka, Laos, Vietnam, Philippines, Malaysia, Indonesia, and Papua and New Guinea.
Ditemukan di hutan dataran rendah atau kaki bukit dan sering terdapat pada hutan tepian sungai, menggantung pada ranting atau batang pohon yang menjulur ke sungai.
Seperti halnya juga dengan tipe gugur lainnya, spesies ini memiliki masa istirahat, meluruhkan daun-daunnya pada musim kering atau kemarau, dan berbunga pada awal musim penghujan.
Batang: menebal dan berdaging, berbentuk silinder, dan tumbuh menggantung.
Bunga: besar, harum, muncul secara serempak, tumbuh berpasangan dari ruas-ruas batang yang tidak berdaun.

Dendrobium Anosmum ( Sulawesi )

Dendrobium Anosmum ( Papua )

Tuesday, 28 September 2010

Bulbophyllum lyriforme J.J.Verm. & P.O'Byrne 2003

Bulbophyllum Lyriforme

Section: Stenochilus

Synonyms: -
References say this orchid is found in Papua New Guinea. But i found it in Borneo.
That's why i am not so sure if this is B. lyriforme. But tracing the physical form and the flowers, it is very close to the characteristics of B. lyriforme.
I found in Borneo, in the lowland forest at elevation from 14 to 18 meters, as a tree climbing epiphyte in a circular. Really liked the mossy trees.
The plant is very similiar with B. macranthum and sometimes also similiar with B. patens, except at the tip of the leaf of B. patens is more more obtuse than B. lyriforme.
Has hairy rhizome with well spaced, ovate-elliptic psedobulbs, carrying a single, dark green, oblong, and slightly tapered at the ends.
Flowers: Single, strong fragrant, are always in a state does not open properly.
Dorsal sepal has 6,5 mm width and 3 cm long extend to the front,
Petals has 3 mm width and 3 cm long extend to the side move to the front,
Lateral sepals 3 cm long extend to the front.
Dorsal sepal and petals has a white base color with some dark red to purple spots. But in lateral sepals has yellow/orange and white, this color difference is very contrast, it can be seen that the half part to bottom is yellow and and the remaining half is white. 
As well as B. macranthum, by the local people in Central Kalimantan also called "Gaharu" orchid (gaharu means agarwood/eaglewood). They said its strong fragrant smells like aromatic resin.

Bahasa Indonesia:
Referensi lain menyebutkan anggrek ini ditemukan di Papua New Guinea. Tetapi saya menemukannya di Kalimantan.
Itulah kenapa saya masih belum yakin sekali kalau ini adalah B. lyriforme tersebut. Tetapi merunut wujud fisik dan bunganya, sangat mendekati ciri-ciri B. lyriforme.
Saya temukan di Kalimantan di hutan dataran rendah pada ketinggian 14 hingga 18 meter dari permukaan laut, sebagai epipit merambat pada batang pohon secara spiral. Sangat menyukai pohon-pohon yang berlumut.
Tanamannya sangat mirip dengan B. macranthum dan kadang-kadang juga mirip dengan fisik tanaman dari B. patens, kecuali pada ujung daun B. patens lebih tumpul dari B. lyriforme.
Memiliki umbi akar yang berambut dengan jarak yang tidak berdekatan, umbi semunya berbentuk lonjong bulat telur, terdapat satu daun tunggal berwarna hijau tua, membentang lurus, dan agak runcing pada ujungnya.
Bunga: Tunggal, sangat harum, selalu dalam keadaan mekar tidak sempurna.
Sepal dorselis (makhkota sirip belakang) memiliki lebar 6,5 mm dan panjang 3 cm memanjang ke depan,
Kelopak-kelopaknya memiliki lebar 3 mm dan panjang 3 cm memanjang ke samping lalu ke depan,
Sepal lateris (mahkota rusuk) memiliki panjang 3 cm memanjang ke depan.
Sepal dorselis dan kelopak-kelopaknya memiliki warna dasar putih dengan bercak merah tua hingga ungu. Tetapi pada sepal laterisnya memiliki warna kuning/oranye dan putih. Perbedaan warna ini sangat kontras, itu bisa dilihat bahwa separuh bagian ke bawah berwarna kuning dan separuhnya lagi berwarna putih.
Seperti juga B. macranthum, oleh masyarakat di Kalimantan Tengah disebut sebagai "Anggrek Gaharu", mereka mengatakan bahwa wanginya yang kuat tercium seperti wangi damar.



Bulbophyllum lyriforme

Bulbophyllum lyriforme

Bulbophyllum lyriform

Bulbophyllum lyriforme ( plant in situ )