Wednesday 1 September 2010

Coelogyne pandurata Lindley 1853

Coelogyne pandurata
Section: Verrucosae
Synonyms: Pleione pandurata (Lindl.) Kuntze 1891; Coelogyne peltastes var. unguiculata J.J.Sm. 1927
Found in Borneo and Sumatra, creeping on a tree trunks near river banks or in a lowland forest. 
Pandurata derived from the world "pandurate" which means "violin shaped", it refers to its labelum/lip shape.
Convex round pseudobulbs, carrying 2 elliptic-lanceolate leaves.
Flower: Short-lived (less than 2 weeks), waxy, fragrant, large (7 - 10 cm broad), up to 15 flowers.
In Indonesia very popouler with the title "Black Orchid", however the black part is just only on the lip surface, while the sepals and petals is a light green.

Indonesia: 
Ditemukan di
Kalimantan dan Sumatra, menjalar pada batang pohon di daerah dekat tepian sungai atau di hutan dataran rendah.
Pandurata berasal dari kata "pandurate" yang berarti "berbentuk biola", ini merujuk pada bentuk lidah bunganya.
Pseudobulbs (umbi semu) berbentuk bulat cembung dan terdapat 2 daun berbentuk agak oval dan meruncing pada ujungnya.
Bunga tidak tahan lama (kurang dari 2 minggu), berlilin, harum, berjumlah hingga 15 bunga pada setiap tangkai dengan lebar bunga 7-10 cm.
Di Indonesia sangat terkenal dengan sebutan "Anggrek Hitam", tetapi bagian hitamnya justru hanya pada bagian permukaan lidahnya saja, sedangkan bagian yang lebih besar yaitu mahkota dan kelopaknya berwarna hijau muda.

No comments:

Post a Comment